![]() |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Panggung Teater Terbuka UPT Taman Budaya Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Seni dan Budaya untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, Jumat (21/3/2025). Acara ini menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan perempuan di seluruh dunia.
Berbagai kesenian ditampilkan, mulai dari tari tradisional hingga modern, pembacaan puisi, paduan suara, hingga peragaan busana. Sanggar Seni Betang Batarung dan Sanggar Durut Riwut Tahata menampilkan tarian khas yang memukau penonton.
Sementara itu, Dance Performance Alpha Soul dan Dance Studio by Sharon & Ocha menyuguhkan koreografi dinamis yang menggambarkan kekuatan serta ekspresi perempuan.
Puisi dari Iwang Galih-ACA Pro menghadirkan refleksi mendalam tentang perjalanan perempuan dalam sejarah. Paduan suara dari Sanggar Vokalia Anak Swara Suluh Batarung menambah nuansa emosional dengan lagu-lagu yang menggugah hati. Dunia mode turut berpartisipasi melalui fashion show karya Agung Pras dari Studio Klambi Model, yang menampilkan desain mencerminkan keberanian dan identitas perempuan.
Dipandu oleh master of ceremony Nelvira, acara semakin semarak dengan penampilan vokal solo dari Naya and Friends yang membawakan lagu bertema perjuangan dan harapan bagi perempuan.
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Yuas Elko, menyambut baik penyelenggaraan Gelar Seni Budaya ini. Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kreativitas seniman daerah yang dilandasi nilai budaya bangsa, berlandaskan Pancasila dan keberagaman Nusantara.
“Dalam rangka mempertahankan eksistensi kebudayaan bangsa, dibutuhkan peran serta semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, khususnya para penggiat seni dan budaya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya memberikan perhatian besar terhadap pembinaan serta pengembangan seni budaya daerah sebagai bagian integral dari kebudayaan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Adiah Chandra Sari, melalui Kepala UPT Taman Budaya Wildae D Binti, menyampaikan bahwa tujuan Gelar Seni Budaya ini tidak hanya untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, tetapi juga untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Kalimantan Tengah.
Peringatan Hari Perempuan Internasional memiliki sejarah panjang, dimulai pada 1909 di New York oleh Partai Sosialis Amerika. Momen penting lainnya terjadi pada 8 Maret 1917 ketika demonstrasi perempuan di Petrograd memicu Revolusi Rusia. Pada 1977, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan 8 Maret sebagai perayaan global untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan perdamaian dunia.
Melalui perayaan ini, Kalimantan Tengah tidak hanya menampilkan keberagaman seni dan budaya, tetapi juga menegaskan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Seni menjadi medium kuat dalam menyuarakan kesetaraan dan penghormatan bagi perempuan di seluruh dunia.
Pewarta : Andy Ariyanto