LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA – Bermula dari dapur rumahan dengan resep sederhana, H Sairullah membuktikan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya menghidupi, tetapi juga memberi hidup bagi banyak orang. Senin, 21/04/2025.
Pria yang dikenal luas lewat brand Roti Gambung Al-Firdaus ini kembali membuat gebrakan dengan merintis usaha baru di dunia kuliner: Bend Hill Coffee. Kedai kopi berkonsep gerobakan ini mulai beroperasi sejak Maret 2025 dan berlokasi di Jalan Temanggung Tilung No. 16, tepat di samping Masjid Ar-Rabbani, Palangka Raya.
Namun, lebih dari sekadar bisnis, kedai kopi ini lahir dari misi sosial yang kuat. “Saya buka ini bukan karena ikut-ikutan tren kopi. Saya ingin bantu kurangi pengangguran, terutama anak-anak muda di sekitar sini,” ujar H Sairullah kepada Tribun Kalteng, Minggu (20/4) malam.
Didirikan bersama sang istri, Bend Hill Coffee menjadi usaha kedua setelah Roti Gambung Al-Firdaus, yang sejak berdiri pada 2014 telah berkembang menjadi jaringan dengan tujuh cabang di Kota Palangka Raya. Nama Al-Firdaus sendiri telah lekat di hati warga kota sebagai pelopor roti gambung dengan cita rasa khas dan konsisten.
Menariknya, Bend Hill Coffee tidak hadir dengan konsep mewah atau ala café-café besar. Ia justru tampil sederhana: gerobak kopi dengan pencahayaan hangat, kursi-kursi santai, dan suasana terbuka yang akrab. Kedai ini buka dari pukul 19.00 hingga 02.00 dini hari, menyasar penikmat kopi malam dan generasi muda yang mencari tempat bertukar cerita.
Meski tampak sederhana, kualitas tetap dijaga. Barista yang dipekerjakan adalah mereka yang memiliki pengalaman di coffee shop ternama. Dari teknik penyajian hingga racikan rasa, setiap gelas kopi membawa kesungguhan.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tabas Tutus Banjar Pahandut Raya—organisasi masyarakat yang bergerak di bidang sosial dan budaya—H Sairullah memandang UMKM bukan sekadar usaha bertahan hidup. Baginya, UMKM adalah ruang pengabdian sosial, alat pemberdayaan, dan jalan pembuka harapan.
“UMKM itu bukan cuma jualan. Ini soal dampak. Soal membuka ruang, memberi pekerjaan, dan membangun kepercayaan diri anak-anak muda,” tuturnya.
Langkah H Sairullah menunjukkan bahwa inovasi dalam bisnis bisa berjalan beriringan dengan nilai kemanusiaan. Bahwa cita rasa tak hanya bicara soal lidah, tapi juga hati—karena di balik setiap cangkir kopi yang tersaji, ada mimpi-mimpi yang turut dibangun.