LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Di tengah meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana alam di berbagai wilayah Indonesia, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil bagian dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2025. Kegiatan ini akan dilaksanakan serentak secara nasional pada Sabtu, 26 April 2025 pukul 10.00 WIB.
Dalam imbauan yang disampaikan melalui akun TikTok resmi
BPBD Kota Palangka Raya, Fairid tak sekadar menyerukan partisipasi, melainkan
menekankan pentingnya transformasi budaya dari reaktif menjadi proaktif dalam
menghadapi potensi bencana. Ia menginstruksikan agar masyarakat secara serentak
membunyikan kentongan, sirene, alarm, atau lonceng sebagai penanda dimulainya
kegiatan kesiapsiagaan. Tak berhenti di situ, warga juga diimbau untuk
melakukan simulasi evakuasi mandiri menuju titik aman terdekat.
“Kenali ancaman bencana di sekitar kita, pahami risiko
bencana, dan tingkatkan budaya sadar bencana agar kita bisa mengurangi korban
jiwa serta kerugian harta benda,” ujar Fairid dengan nada serius namun penuh
semangat.
Seruan ini bukan tanpa dasar. Kota Palangka Raya, yang
berada di wilayah dengan potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla),
banjir, serta angin kencang, menjadi contoh nyata daerah yang dituntut memiliki
kesiapsiagaan tinggi. Dengan perubahan iklim yang memperparah kerentanan
wilayah, kesiapan masyarakat bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.
Fairid menegaskan bahwa kesiapsiagaan bukan sekadar kegiatan
simbolik tahunan, tetapi harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Ia
berharap peringatan HKB 2025 menjadi momentum refleksi dan aksi nyata,
memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga terkait, dan komunitas warga.
“Bencana tidak mengenal waktu dan tempat. Kita harus siaga
sebelum bencana datang, bukan baru bergerak setelahnya,” tambahnya.
HKB merupakan agenda nasional yang telah rutin diperingati
setiap tahun sejak 2017. Tujuannya sederhana namun vital: membangun ketangguhan
masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana melalui edukasi, simulasi, dan
pelibatan aktif warga.
Dengan menggaungkan kesiapsiagaan secara massif, Pemerintah
Kota Palangka Raya berharap akan lahir komunitas-komunitas tangguh bencana di
setiap sudut kota—mereka yang tidak hanya tahu harus berbuat apa saat bencana
melanda, tetapi juga mampu menjadi agen edukasi di lingkungannya.
Pewarta: Andy Ariyanto